Presiden Joko Widodo atau Jokowi
merespons kasus korupsi yang kembali menjerat menterinya. Menteri Sosial
(Mensos) Juliari Batubara menjadi menteri keempat dalam kabinet Jokowi yang
ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pernyataan resmi terkait penetapan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka dugaan korupsi bansos Covid-19. (Dok Setpres)
Juliari Batubara menjadi satu
dari lima pejabat di Kementerian Sosial (Kemensos) yang telah berstatus
tersangka atas dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19.
Jokowi menyatakan, dirinya sudah
sering mengingatkan seluruh jajaran menteri dan pejabat daerah agar
berhati-hati dalam menggunakan anggaran negara, apalagi terkait dana Bansos
Covid-19.
"Berulang kali saya
meningatkan ke semua pejabat negara baik itu menteri, bupati, wali kota dan
semua pejabat, hati-hati dalam gunakan uang APBD provinsi dan APBN, itu uang
rakyat. Apalagi ini terkait dengan bansos, bantuan sosial dalam rangka
penanganan Covid dan pemulihan ekonomi nasional. Bansos itu sangat dibutuhkan
untuk rakyat," tutur Jokowi.
Dia pun dengan tegas menyatakan,
bahwa ia tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi.
"Saya tidak akan melindungi
yang terlibat korupsi, dan kita semuanya percaya KPK bekerja secara transparan,
secara terbuka, bekerja secara baik, profesional," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Juliari Batubara
menyerahkan diri pasca-dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK, pada Minggu
(6/12/2020) dini hari.
Ketua KPK Irjen Firli Bahuri
mengatakan, Mensos Juliari Batubara telah menerima fee sebesar Rp 10 ribu tiap
paket bansos Covid-19 senilai Rp 300 ribu.
Berikut deretan respons Jokowi
saat Juliari Batubara dan sejumlah menterinya terjerat kasus korupsi:
1. Hati-Hati Gunakan APBD dan
APBN
Jokowi mengaku, sejak awal
pelantikan ia sudah mengingatkan kepada para menterinya untuk tidak melakukan
korupsi.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Kita hormati proses hukum
yang tengah berjalan di KPK. Dan perlu juga saya sampaikan bahwa saya sudah
ingatkan sejak awal kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, jangan
korupsi," kata Jokowi di Istana Bogor, Minggu (6/12/2020).
Tak hanya itu, ia pun mengatkan
telah mengingatkan kepada seluruh pejabat negara untuk berhati-hati menggunakan
dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta APBN.
"Saya mengingatkan ke semua
pejabat negara, baik itu menteri, gubernur, wali kota, bupati, semua pejabat
untuk hati-hati dalam menggunakan uang APBD kabupaten, kota, provinsi dan APBN.
Itu uang rakyat," tutur Jokowi.
2. Menghormati Proses Hukum
KPK
Kemudian terkait Juliari, Jokowi
mengaku akan menghormati proses hukum yang dilakukan KPK kepada mantan Mensos
tersebut.
Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut, Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
"Kita hormati proses hukum
yang tengah berjalan di KPK dan perlu juga saya sampaikan bahwa saya sudah
ingatkan sejak awal kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, jangan
korupsi!" kata Jokowi.
Selain itu, ia menegaskan pejabat
negara seharusnya menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi baik
untuk APBN maupun APBD provinsi, kabupaten, dan kota.
"Itu uang rakyat, apalagi
ini terkait dengan bansos, bantuan sosial dalam rangka penanganan covid dan
pemulihan ekonomi nasional. Bansos itu sangat dibutuhkan untuk rakyat,"
tegas Jokowi soal korupsi Mensos Juliari Batubara.
3. Tak Akan Lindungi Koruptor
Mantan Gubernur DKI jakarta itu
menegaskan tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi. Dia
menegaskan, pemerintah akan terus konsisten mendukung upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi.
Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya mewaspadai peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)
"Saya tidak akan melindungi
yang terlibat korupsi, dan kita semuanya percaya KPK bekerja secara transparan,
secara terbuka, bekerja secara baik, profesional," ucap Jokowi.
4. Tunjuk Muhadjir Effendy
sebagai Mensos
Usai menonaktifkan Juliari
Batubara, setelah menjadi tersangka kasus korupsi bansos Covid-19 yang diusut
Komisi Pemberantasan Korupsi. Kini Jokowi menunjuk Menteri Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk menempati posisi
sebagai Mensos.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan saat penyerahan Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) 2017 dan Anugerah Dana RAKCA 2016 bagi Daerah Berkinerja Baik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Untuk sementara saya akan
tunjuk Menko PMK untuk menjalankan tugas Mensos," kata Jokowi di Istana
Kepresidenan Bogor, (6/12/2020).
Sumber terkait : liputan6.com