Merencanakan Terlalu Banyak

   Ada seorang gadis desa yang cantik, Susi namanya. Ia sedang berjalan di jalan kampungnya sambil membawa seember susu sapiu di atas kepalanya. Selama perjalanannya itu, ia berandai0andai tentang dirinya sendiri.
   "Pemuda-pemuda kampungku menaksirku. Sekarang aku akan menjual susu ini ke kota. Pasti cepat laku. Uang hasil penjualan susu ini akan kubelikan banyak telur. sesampai di rumah , telu-telur itu akan kutetaskan. Setelah tiga minggu aku kan mempunyai banyak anak ayam. Selang beberapa bulan, ayam-ayam itu kan ku
jual. Uangnya akan aku gunakan untuk membeli pakaian yang bagus. Pasti banyak orang akan berkata kepadaku, "Susi, kamu tampak amat cantik, maukah pergi jalan-jalan denganku?" Aku akan menggeleng kepala.... seperti ini...."
    Susi tidak menyadari bahwa dengan menggeleng kepalanya, ember susu di atas kepalanya  jatuh dan susu yang ada di dalamnya tumpah. Akhirnya ia menangis dan kecewa. "Betapa bodohnya aku, menghitung anak-anak ayam sebelum menetas.


Pesan : Woi! Talk Less Do More!(Berbicara sedikit lakukan lebih banyak). Apapun kalu terlalu banyak akan tidak baik. Jadi, mulai dari sekarang berpikirlahlah dan langsung akhiri dengan suatu tindakan yang tepat. jangan berangan terus.... OK! Let's do it!

Sudah Dekat Kok!

   Seorang pria sangat rindu kepada kekasihnya yang pergi bekerja di tempat yang jauh. Selama berbulan bulan ia mencoba untuk menemuinya. Akhirnya, ia bisa menjumpai dia. Mereka berdua menjadi amat gembira.
   Apa yang ia lakukan? Dengan duduk di samping kekasihnya, ia mengam,bil dari sakunya seberkas kertas surat-surat cinta yang telah ia tulis selama berbulan-bulan. Ia mulai membacanya di samping kekasihnya. Bewrjam-jam telah dilalui dan ia tetap saja membacanya.
   Akhirnya, putri itu berkata, " Cintamu kepadaku seperti apa sih. Semua surat itu bicara tentang aku dan kerinduanmu kepadaku. Sekarang, di sini saya dudu di sampingmu, dan engkau tetap membaca surat-suratmu itu!"

PESAN : Kita memang pernah jauh dari Tuhan. Tapi, kita telah didekatkan melalui penebusannya yang kita rindukan. Sekarang Tuhan sudah dekat dengan kita. Tapi, kita hanya mengeluh, megomel, atau berangan tanpa pernah berkomunikasi pada Tuhan dengan isi hati kita melaui doa yang tulus dan baik. Kita hanya sibuk mengomel, megeluh dan berangan seperticerita diatas. Jadi, Mulai dari sekarang mulailah lakukan komunikasi dengan Tuhan, karena sesungguhya Tuhanh itu hanya sejauh doa dari kita serta kita tahu bersama Tuhan tidak pewrnah lalai dalam menepati janjinya. AMIN & GBU!!!

Populer Post