Kronologi Penyerangan oleh Kelompok Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah

Kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Ahmad jaringan Ali Kalora kembali melakukan penyerangan. Kali ini mereka menyerang Dusun 5 Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah. 4 Orang tewas dan 7 rumah dibakar dalam kejadian tersebut.

 

Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock

Berikut kronologi penyerangan Dusun 5 Lewonu seperti yang disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono:

Jumat 27 November 2020

09.00 WITA 

Beberapa warga yang tinggal di Dusun ST.2 Lewonu didatangi oleh sekelompok orang tak dikenal. Mereka datang dan berbuat kekacauan. 

10.30 WITA 

Seorang warga melaporkan informasi tersebut ke Polsek Palolo, ia melaporkan ada warga yang dipenggal dan rumah yang dibakar oleh kelompok tersebut. 

13.00 WITA 

Personel Polsek Palolo, bersama Kapolsek Palolo datang ke Dusun Lewonu. Mereka menemukan 4 jenazah dan 7 rumah warga yang dibakar. 

15.00 WITA 

Personel Polsek Palolo meminta bantuan kepada Polres Sigi. 

18.00 WITA 

Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama beserta personelnya melakukan olah TKP. Mereka menanyai saksi, serta mengevakuasi jenazah. Selain itu, tim Inafis Polda Sulteng mengidentifikasi jenazah warga yang dipenggal. 

23.00 WITA 

Olah TKP selesai. Polisi mengumpulkan data-data. Mereka menginterogasi 5 orang saksi dan menunjukkan foto DPO teroris MIT. Saksi meyakinkan polisi, bahwa yang mereka lihat sesuai dengan foto yakni kelompok Ali Ahmad jaringan dari Ali Kalora. 

Selain itu, saksi juga menyebut ada 10 orang yang datang. Seseorang di antaranya menenteng 1 senapan laras panjang dan 2 lainya membawa senjata genggam. 


Sabtu 28 November

100 Personel tambahan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulsel, dan TNI datang ke lokasi untuk melakukan pengamanan. Aparat juga berupaya menyisir kawasan sekitar mengejar kelompok Ali Kalora tersebut.

 

Sumber terkait : kumparan.com

Mulai Januari, Pemerintah Membebaskan Pemda Tentukan Pembelajaran Tatap Muka

Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makari mengumumkan penyelenggaraan pembelajaran semester Genap TA 2020/2021 di masa pandemic Covid-19.


Hal itu berdasarkan keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

Berdasarkan keputusan tersebut, Nadiem mengatakan pemerintah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah atau kantor wilayah kementerian agama untuk menentukan pembelajaran tatap muka.

"Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan keweanangan kepada pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama, untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," ujar Nadiem dalam Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/11/2020).

Nadiem mengatakan, pemberian izin ini bisa saja secara serentak ataupun bertahap tergantung kepada kesiapan masing-masing daerah.

"Sesuai dengan diskresi kepala daerahnya berdasarkan evaluasi kepala daerahnya," kata Nadiem.

"Mengenai mana yang siap mana yang tidak tentunya kesiapan sekolah masing-masing dalam memenuhi semua checklist untuk melakukan tatap muka dan juga melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat," imbuhnya.

Adapun kebijakan tersebut mulai berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau mulai Januari tahun depan.

Oleh karena itu, Nadiem meminta sekolah-sekolah mempersiapkan diri dari sekarang jika hendak melakukan pembelajaran tatap muka.

"Kebijakan ini berlaku mulai semester genap tahun ajaran 2020-2021 jadinya bulan Januari 2021," ujar Nadiem.

"Jadi daerah dan sekolah diharapkan dari sekarang sampai akhir tahun meningkatkan kesiapannya kalau ingin melakukan pembelajaran tatap muka," tutur dia.

 

Sumber terkait : kompas.com

Pemerintah Sebut Premium Akan Dihapus, ini Kata Pertamina

 Pemerintah menyebut adanya rencana penghapusan BBM jenis Premium.

Rencana tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 mengenai batasan Research Octane Number (RON).

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MR Karliansyah.

Ia menyebut, PT Pertamina (Persero) akan menghapus bensin jenis Premium pada 1 Januari 2021.

Rencananya, kebijakan tersebut mulai dilakukan di wilayah Pulau Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).

Merespons pernyataan tersebut, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, keputusan penghapusan penjualan BBM penugasan itu sepenuhnya berada di tangan pemerintah.

"Keputusan dihapus atau tidaknya sebuah produk BBM penugasan itu otoritasnya regulator, bukan di Pertamina," kata Mas'ud kepada Kompas.com, Sabtu (14/8/2020).

Senada dengan Mas'ud, Pjs VP Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari menjelaskan, meskipun pihaknya tengah mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan, kebijakan penyaluran Premium merupakan kewenangan pemerintah.

"Pertamina berkomitmen mendorong penggunaan BBM dengan RON lebih tinggi, karena selain baik bagi lingkungan juga akan berdampak positif untuk mesin kendaraan dan udara yang lebih bersih," ujar Heppy.

Sebelumnya, MR. Karliansyah, mengatakan, dirinya pada Senin (9/11/2020) lalu baru saja bertemu dengan Direktur Operasi Pertamina dan mengatakan per 1 Januari 2021 Pertamina bakal menghilangkan Premium di Jawa, Madura, dan Bali.

"Syukur alhamdulillah Senin lalu saya bertemu Direktur Operasi Pertamina. Beliau menyampaikan per 1 Januari 2021, Premium di Jamali khususnya akan dihilangkan. Kemudian menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual.

Rencana penghapusan Premium memang tengah ramai dibicarakan beberapa waktu terakhir.

Penghapusan bensin dengan nomor oktan 88 itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan angka emisi karbon yang diproduksi oleh kendaraan.


sumber terkait : kompas.com

Hasil Pilpres AS: Joe Biden Raih 290 Suara dan Akhiri Kepemimpinan Trump

Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 290 suara elektoral yang diraihnya sejauh ini di pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat), mengakhiri kepemimpinan 4 tahun Donald Trump.

Joe Biden

Kemenangan Joe Biden diberitakan oleh media-media ternama AS seperti CNN, NBC News, dan CBS News.

Trump belum berkomentar tentang hasil ini, tetapi petahana dari Partai Republik itu sudah berulang kali menyebut adanya kecurangan dan mengklaim dia yang menang, tapi pernyataannya tidak berdasarkan bukti.

Sebelum menuju lapangan golfnya di Virginia hari ini dia menulis di Twitter, "SAYA MENANGI PEMILU INI, DENGAN BANYAK SUARA!"

Namun hasil pilpres AS ini memukul balik klaim Trump, yang membuatnya menjadi presiden satu masa jabatan pertama sejak George HW Bush pada awal 1990-an.

Sementara itu Biden yang dipilih oleh lebih dari 74 juta rakyat "Negeri Paman Sam", telah berkumpul dengan wapresnya, Kamala Harris, di kota asalnya di Wilmington, Delaware.

Kemenangan Biden ini membuat pengamanan dari paspampres diperketat, dan eks Senator Delaware itu akan dilantik pada 20 Januari 2021.

Dengan hasil ini Joe Biden menjadi presiden tertua di AS. Eks wapres Barack Obama selama 2 periode itu bakal berusia 78 tahun saat dilantik tahun depan.

Kemudian Kamala Harris yang merupakan senator dan mantan jaksa agung California, akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang duduk di kursi nomor 2 Gedung Putih.


Sumber terkait : kompas.com

Presiden Perancis Emmanuel Macron Beri Klarifikasi soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia dapat memahami kemarahan umat Muslim yang dikejutkan oleh kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Namun dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, dia menegaskan dia tidak pernah bisa menerima pembenaran atas tindakan kekerasan.

Macron mengatakan posisinya telah disalahpahami: bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun, yang dipandang sebagai penghujatan oleh umat Islam, tetapi untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.

"Perancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah. Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Perancis secara internasional, atas dasar banyak kesalahpahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya," ujar Macron kepada Al Jazeera.

Pernyataan itu disampaikan setelah serangan mematikan di sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang. Ini adalah insiden serangan ketiga yang diduga dilakukan oleh kelompok radikal dalam satu bulan terakhir.

Ketegangan terus memanas antara Perancis dan sejumlah negara Muslim, terkait kartun Nabi Muhammad.

Beberapa mendesak pemboikotan produk Perancis setelah Macron membela hak untuk menggunakan gambar tersebut, dalam konteks kebebasan berekspresi.

Menteri Dalam Negeri Perancis mengatakan kemungkinan akan terjadi lebih banyak serangan militan.

Pada Sabtu (31/10/2020), seorang pendeta Ortodoks ditembak dan terluka di Lyon. Pelaku penembakan telah ditangkap, namun hingga kini belum diketahui motif serangan tersebut dan pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.

 

Apa yang dikatakan Macron?

Macron mengatakan, dia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara Muslim karena orang-orang telah salah memahami bahwa dia mendukung kartun itu, atau bahwa kartun itu dibuat oleh pemerintah Perancis.

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan. Tapi Anda harus memahami tugas saya sekarang, yakni melakukan dua hal: untuk menenangkan kondisi dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya, merujuk pada hak berekspresi bagi mereka yang menciptakan kartun tersebut.

"Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan dengan mengatasnamakan membela agama, mereka membunuh, mereka membantai... saat ini ada kekerasan yang dilakukan oleh gerakan dan individu ekstremis yang mengatasnamakan Islam."

Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Perancis yang diserukan di tengah kemarahan negara Islam itu "tidak dapat diterima".

 

Apa konteks dari pernyataan Macron?

Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Perancis itu sehari sebelumnya.

Perancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.

Sementara kantor berita Tunisia melaporkan, dua orang telah ditahan di negara itu untuk dimintai keterangan terkait serangan di Nice, yang dilakukan oleh seorang pria Tunisia.

Awal bulan ini, seorang guru dipenggal kepalanya di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada beberapa siswanya.

Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Presiden Perancis sejak 2017 tersebut tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.

Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.

 

 sumber terkait : kompas.com

Populer Post