Vaksin Paling Cepat 2021, Erick Thohir Minta Masyarakat Tetap Pakai Masker

Uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digelar pada awal Agustus 2020. Proses tersebut memakan waktu sekitar enam bulan.

 

Menteri BUMN, Erick Thohir mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meski eksperimen vaksin memasuki tahap akhir. Jika sukses, maka uji klinis bisa tuntas pada Januari 2021.

"Bapak Ibu harus ketahui vaksin akan diproduksi pada Januari atau Februari 2021 jadi masih enam dan tujuh bulan lagi kita harus menghadapi covid-19," kata Erick di Jakarta, Sabtu (25/7/2020)

Dia mengatakan, pemerintah, baik pusat maupun daerah, akan terus mengawasi penerapan protokol kesehatan. Hal ini penting karena risiko penyebaran virus masih tinggi.

"Covid- 19 kesadaran yang harus dibangun diri sendiri dan masyarakat seyogyamya harus menjalani protokol Covid-19," tuturnya.

Pendiri Mahaka Group itu bahkan mengusulkan untuk mempertegas hukuman bagi yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.

"Harus diutamakan dan diancam pakai masker didenda dan dipakai protokol kesehatan ini menjadi prirotas utama kita kembali kalau merasa aman," ucapnya.

 

Sumber terkait: https://www.inews.id/

 

Bantuan Dihabiskan untuk Belanja Sapi dan Motor

Pernyataan mengejutkan datang dari suami Kinem, penderita kanker di Boyolali, Jawa Tengah.

Setelah sempat mengatakan tak menerima uang bantuan, suami Kinem yang bernama Nursam mengklarifikasi pernyataannya.


Keluarga Kinem

Rupanya uang bantuan itu telah diterimanya dan telah habis dibelanjakan olehnya.

"Para donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya," kata Nursam.

 

Mengaku uang telah diterima

Saat ditemui di rumahnya di Gilirejo RT 002 RW 005 Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah Nursam meminta maaf terkait pernyataan mengegerkan itu.

Illustrasi Uang Bantuan

Akibatnya banyak warga dan relawan yang mendatangi rumahnya karena pernyataan Nursam yang tak pernah menerima bantuan.

Nursam sebelumnya menyatakan, mereka hanya diminta memegang kertas dengan tulisan nominal uang tapi tak pernah menerima uang bantuan.

"Itu tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang," tutur Nursam, Sabtu (18/7/2020).

 

Beli motor dan sapi

Nursam mengakui, uang bantuan Rp 50 juta itu sudah diterimanya.

Namun uang bantuan itu dia gunakan membeli sepeda motor, dua sapi dan untuk keperluan sehari-hari.

Illustrasi Sapi

"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," kata dia.

"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," sambung dia.

 

Dikatakan tak jadi operasi karena drop

Nursam mengaku telah menerima bantuan dari relawan untuk biaya pengobatan istrinya sekitar Rp 50 juta.

Illustrasi Rumah Sakit

Uang itu diperuntukkan bagi pengobatan sakit Kinem yang mengidap kanker sejak 2009.

Akibat penyakitnya itu, kondisi Kinem memprihatinkan.

Lidahnya terjulur keluar, giginya rontok dan ada benjolan besar di bawah mulutnya.

Mengaku telah mengupayakan kesembuhan istrinya, Nursam mengatakan Kinem tak jadi dioperasi.

"Hanya tiduran di kamar tidak jadi dioperasi karena kondisi drop," kata dia.

 

Sudah banyak dibantu

Perwakilan Dinas Kesehatan Boyolali yang juga merupakan Petugas Puskesmas Wonosamudro Sujatmoko mengemukakan menemukan kasus Kinem sejak tahun 2009.

Nursam, suami Kinem (baju cokelat) bersama petugas kesehatan Puskesmas dan perangkat desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jateng, Sabtu (18/7/2020)


Saat itu, Kinem mengandung anak ketiga dan menyarankan sterilisasi lantaran menderita kanker.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga bahkan pernah mengecek langsung kondisi Kinem.

"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil. Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," terang dia.

Mereka juga telah memberi jaminan untuk sekolah bagi anak-anaknya, bantuan KIP, KIS dan fasilitas dari BPJS.

Cerita mengenai Kinem sempat viral saat itu. Kinem juga menyatakan sanggup dioperasi.

Sehingga mereka mengantar Kinem ke rumah sakit daerah di Boyolali.

"Kami antarkan (mbak Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya.

"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.

Lantaran hal tersebut, pihaknya kini hanya bisa memantau kondisi Kinem.

"Karena ini sudah di luar batas wewenang kita, ya kita memantau secara fisik saja. Untuk dalam pengobatan penyembuhan dengan kondisi seperti ini tidak mungkin buat kami. Sepertinya kesimpulan yang terakhir dari rumah sakit di Solo tidak berani angkat penyakitnya. Karena sudah berisiko," ucapnya.

Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyayangkan pernyataan Nursam yang mengaku hanya berfoto dengan kertas dan tak mendapatkan uang, padahal bantuan terus mengalir.

"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan). Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Ternyata kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmiko.

Selama ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah, baik bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.

"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.

 

Sumber terkait : kompas.com


Sering Mendapat SMS dari Nomor Tidak Dikenal? Ini Penjelasan dari Telkomsel

Tanda pagar (tagar) boikotTelkomsel sempat ramai dicuitkan oleh warganet di Twitter, Sabtu (11/7/2020).


Dari tagar tersebut banyak yang membicarakan mengenai nomor pelanggan Telkomsel yang sering mendapat sms dari nomor tidak dikenal.

Nomor-nomor tersebut menawarkan berbagai macam produk, mulai dari menawarkan modal usaha, menawarkan produk CCTV, pengumuman undian berhadiah, dan banyak lagi.

Beberapa twit yang mengeluhkan hal tersebut adalah sebagai berikut:

 

Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi?

 

Penjelasan Telkomsel

GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim menjelaskan ada banyak kemungkinkan mengenai pelanggan Telkomsel yang mendapat sms aneh-aneh tersebut.

Akan tetapi pihaknya menegaskan bahwa Telkomsel tidak menjual data pelanggan sehingga para pelanggan mendapat sms dari orang tak bertanggungjawab.

"Kami nggak mungkin menjual data. Kami punya standar dan aturan jadi itu tidak mungkin sekali kami lakukan," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

Pihaknya menjelaskan, pelanggan yang mendapat pesan sms dari nomor-nomor yang tidak dikenal dipastikan bukan dari Telkomsel.

 

Berbagai macam cara

Aldin mengatakan, orang juga bisa iseng dengan hanya mengurutkan nomor-nomor tertentu, sehingga korban dipilihnya secara acak.

"Nomor-nomor panjang yang melakukan sms promosi ada yang menjurus ke penipuan itu benar-benar di luar tanggung jawab operator," kata dia.

Selain itu, ungkap Aldin, data juga bisa didapat dari hacker yang melakukan hack terhadap suatu website. 

Sementara itu pada kasus bocornya data Denny Siregar, pada akhirnya polisi menangkap CS. Menurut Aldin, pembobolan data dari dalam seperti itu tidak dilakukan secara masif tapi hanya oleh oknum tertentu.

Dia juga menegaskan bahwa pencurian data seperti itu tidak diperbolehkan dan tidak dibenarkan. Perusahaan, dalam hal ini Telkomsel memiliki aturan terkait hal tersebut.

 

Sms broadcast resmi

Di sisi lain Aldin menjelaskan, sms resmi dari Telkomsel tidak berasal dari nomor-nomor tidak dikenal.

Aldin mengatakan salah satu unit bisnis Telkomsel adalah digital advertising, di mana ada sms broadcast di sana.

Pelanggan yang berkenan mendapat sms iklan dari perusahaan yang bekerjasama dengan Telkomsel akan mendapat sms.

Tapi Aldin memastikan, pelanggan biasanya ditawari terlebih dahulu mau atau tidaknya mendapat sms. Jika mau, Telkomsel baru memasukkannya ke dalam list pelanggan yang di-blast pesan.

Dia mencontohkan beberapa perusahaan yang resmi bekerjasama antara lain Burger King, Dunkin Donat, Lazada, CFC, dan lain-lain.

"Itu resmi, mereka menggunakan jasa kita. Tapi kita nggak sembarangan nge-blast sms. Ada persetujuan dengan pelanggan," kata Aldin.

Lalu bagaimana jika mendapatkan sms dari orang tak dikenal atau sms spam?

Aldin mengatakan jika terjadi penipuan, pelanggan dapat menghubungi layanan call center 24 jam dengan menghubungi 188.

Selain itu bisa juga dengan cara:

  • mengirimkan SMS pengaduan yang dikirimkan ke 1166 dengan format PENIPUAN#NO. MSISDN PENIPU#ISI SMS PENIPUAN. Dalam hal tersebut tidak dikenai biaya alias gratis.
  • menghubungi melalui chatting dengan asisten virtual di LINE, Telegram, Facebook Messenger Telkomsel (facebook.com/telkomsel), dan Twitter @telkomsel.
  • bisa juga mengirim email ke cs@telkomsel.co.id informasi lebih lanjut mengenai penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel dapat dilihat di menu Waspada Penipuan.

sumber terkait : kompas.com


[VIRAL] Tak Ingin Bebankan Suami, Model Ini Minta Mas Kawin Sandal Jepit dan Segelas Air

Sebuah video yang memperlihatkan perkawinan pasangan muda-mudi di Lombok Tengah, viral di media sosial.


Video itu memperlihatkan pernikahan sepasang pengantin, Yudi Anggata (24), warga Desa Braim, dan Helmi (20) warga Desa Jurit, Lombok Tengah.

Pasangan tersebut telah sah menjadi pasangan suami istri pada Jumat (3/7/2020).

Namun, terdapat keunikan dalam video yang viral itu. Mas kawin yang diberikan dalam pernikahan itu adalah sandal jepit dan segelas air.

Dalam video itu terlihat Yudhi yang mengenakan kemeja putih dan sarung merah beberapa kali mengulang pengucapan ijab kabul.


Sementara Helmi yang mengenakan busana merah muda duduk di sebelah kiri Yudhi.

Perempuan yang berprofesi sebagai model itu hanya tersenyum melihat pasangannya itu.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Helmi mengatakan, mas kawin segelas air putih dan sandal jepit itu merupakan permintaannya.

Perempuan yang merupakan model video klip lagu tradisional Sasak itu mengaku tak ingin memberatkan sang suami.

"Saya tidak mau menyusahkan suami saya dan keluarganya," kata Helmi saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (4/7/2020).  

Setelah akad nikah, Helmi langsung meminum air yang berada di gelas keramik berwarna coklat tersebut.

Sementara, sandal jepit yang merupakan mas kawin lainnya hendak dipajang.

Helmi mengaku tak punya alasan lain meminta sandal jepit sebagai mas kawin. Sekali lagi, ia mengaku tak mau menyulitkan suaminya.

Selain itu, ia ingin sandal jepit itu menjadi kenangan yang bisa dibagikan kepada anaknya nanti.

"Tidak ada nilai sejarah mengapa mau sandal jepit, hanya mau jadi kenang-kenangan yang akan diceritakan pada anak nanti," kata Helmi.


sumber terkait : kompas.com

Populer Post