Pernyataan
mengejutkan datang dari suami Kinem, penderita kanker di Boyolali, Jawa Tengah.
Setelah
sempat mengatakan tak menerima uang bantuan, suami Kinem yang bernama Nursam
mengklarifikasi pernyataannya.
Rupanya
uang bantuan itu telah diterimanya dan telah habis dibelanjakan olehnya.
"Para
donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya," kata Nursam.
Mengaku
uang telah diterima
Saat
ditemui di rumahnya di Gilirejo RT 002 RW 005 Desa Gunungsari, Wonosamudro,
Boyolali, Jawa Tengah Nursam meminta maaf terkait pernyataan mengegerkan itu.
Illustrasi Uang Bantuan
Akibatnya
banyak warga dan relawan yang mendatangi rumahnya karena pernyataan Nursam yang
tak pernah menerima bantuan.
Nursam
sebelumnya menyatakan, mereka hanya diminta memegang kertas dengan tulisan
nominal uang tapi tak pernah menerima uang bantuan.
"Itu
tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang,"
tutur Nursam, Sabtu (18/7/2020).
Beli
motor dan sapi
Nursam
mengakui, uang bantuan Rp 50 juta itu sudah diterimanya.
Namun
uang bantuan itu dia gunakan membeli sepeda motor, dua sapi dan untuk keperluan
sehari-hari.
Illustrasi Sapi
"Pertimbangannya
nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak
sekolah, buat lain-lain," kata dia.
"Uangnya
sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat
keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," sambung
dia.
Dikatakan
tak jadi operasi karena drop
Nursam
mengaku telah menerima bantuan dari relawan untuk biaya pengobatan istrinya
sekitar Rp 50 juta.
Illustrasi Rumah Sakit
Uang
itu diperuntukkan bagi pengobatan sakit Kinem yang mengidap kanker sejak 2009.
Akibat
penyakitnya itu, kondisi Kinem memprihatinkan.
Lidahnya
terjulur keluar, giginya rontok dan ada benjolan besar di bawah mulutnya.
Mengaku
telah mengupayakan kesembuhan istrinya, Nursam mengatakan Kinem tak jadi
dioperasi.
"Hanya
tiduran di kamar tidak jadi dioperasi karena kondisi drop," kata dia.
Sudah
banyak dibantu
Perwakilan
Dinas Kesehatan Boyolali yang juga merupakan Petugas Puskesmas Wonosamudro
Sujatmoko mengemukakan menemukan kasus Kinem sejak tahun 2009.
Nursam, suami Kinem (baju cokelat) bersama petugas kesehatan Puskesmas dan perangkat desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jateng, Sabtu (18/7/2020)
Saat
itu, Kinem mengandung anak ketiga dan menyarankan sterilisasi lantaran
menderita kanker.
Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga bahkan pernah mengecek langsung kondisi
Kinem.
"Pertama
saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam
keadaan hamil. Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada
sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli
sembako," terang dia.
Mereka
juga telah memberi jaminan untuk sekolah bagi anak-anaknya, bantuan KIP, KIS
dan fasilitas dari BPJS.
Cerita
mengenai Kinem sempat viral saat itu. Kinem juga menyatakan sanggup dioperasi.
Sehingga
mereka mengantar Kinem ke rumah sakit daerah di Boyolali.
"Kami
antarkan (mbak Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium,
fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di
Solo," tandasnya.
"Kita
antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga,
suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.
Lantaran
hal tersebut, pihaknya kini hanya bisa memantau kondisi Kinem.
"Karena
ini sudah di luar batas wewenang kita, ya kita memantau secara fisik saja.
Untuk dalam pengobatan penyembuhan dengan kondisi seperti ini tidak mungkin
buat kami. Sepertinya kesimpulan yang terakhir dari rumah sakit di Solo tidak
berani angkat penyakitnya. Karena sudah berisiko," ucapnya.
Kaur
Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyayangkan pernyataan
Nursam yang mengaku hanya berfoto dengan kertas dan tak mendapatkan uang,
padahal bantuan terus mengalir.
"Tadi
sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan).
Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Ternyata kemarin itu sangat
disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak
bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmiko.
Selama
ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah,
baik bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.
"Bantuan
sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada.
Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.
Sumber terkait :
kompas.com
No comments:
Post a Comment