Kasus penembakan di Thailand yang didalangi oleh Jakrapanth Thomma (32) memakan waktu nyaris sehari penuh. Ia melakukannya sejak hari Sabtu sebelum berakhir dengan tewasnya ia di tangan satuan militer Second Army Region, Ahad pagi, 9 Februari 2020.
Foto selfie pelaku penembakan massal di pusat perbelanjaan Terminal 21
di Nakhon Ratchasima, Thailand pada Sabtu, 8 Februari 2020.
Pelaku yang diketahui bernama Sersan Mayor Jakrapanth Thomma merupakan
seorang perwira militer junior.
Berikut kronologis rangkaian peristiwanya:
1. Melepas Tembakan di Rumah
Berdasarkan keterangan dari situs berita Al Jazeera, Thomma memulai aksinya dengan melepas tembakan di rumahnya dahulu. Hal itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat sebelum ia bergegas pergi ke kamp militer Suatham Phithak. Sejauh ini, diketahui tidak ada korban dari aksi Thomma di rumahnya.
2. Membunuh Atasan Militer di Kamp
Pukul 15.30, Thomma melanjutkan aksinya di kamp militer Suatham Phithak. Mengutip Bangkok Post, di sana ia membunuh seorang atasan militer bernama Kolonel Anantharot Krasae. Tak berhenti di situ, Thomma juga mencuri beberapa senjata, amunisi, dan sebuah jip Humvee untuk pergi ke lokasi selanjutnya, Mal Terminal 21 di Nakhon Ratchasima.
3. Beraksi di Mal Terminal 21
2,5 jam kemudian, sekitar pukul 18.00 waktu setempat, Thomma tiba di mal Terminal 21. Ia langsung melepas tembakan ke orang orang di sekitarnya begitu Ia turun dari mobil. Selanjutnya, Ia masuk ke dalam Mal sambil mengangkat senapan mesin yang Ia bawa.
Suara tembakan yang Thomma lepas membuat pengunjung mal panik. Mereka lari berhamburan, mencoba bersembunyi atau kabur dari Thomma. Pegawai-pegawai pertokoan yang tak memiliki kesempatan untuk kabur memilih untuk mengunci tempat mereka bekerja, mematikan lampu, mematikan pendingin, dan bersembunyi hingga bantuan datang.
Tak lama kemudian, kepolisian dan militer mulai tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan. Mereka mengisolir lokasi dan meminta warga untuk menjauh dengan radius 1 mil dari garis batas.
Dalam kejadian ini, Thomma menembak mati 26 orang, melukai 52 orang, dan menyandera 8 orang. Ia mengunggah aksi-aksinya ke media sosial Facebook untuk beberapa saat sebelum akhirnya diblokir.
4. Thomma Ditembak Mati
Kurang lebih 17 jam dihabiskan kepolisian dan militer untuk membereskan Thomma. Akhirnya, kedua pihak mengambil keputusan untuk menembak mati Thomma di lokasi pada pukul 09.00, Minggu. Adapun Thomma ditembak oleh satuan militer Second Army Region.
5. Penyelidikan Berjalan
Kepolisian dan militer Thailand menginvestigasi perkara Thomma yang diduga karena faktor balas dendam. Mengutip Bangkok Post, Thomma disebut-sebut tengah bermasalah dengan Anantharot Krasae, atasan militer yang ia bunuh sebelum berjalan ke Mal. Dugaan itu muncul berdasarkan unggahan-unggahan Thomma di media sosial.
Motif dari penembakan di Thailand belum terungkap lengkap. Namun , Pemerintah Thailand menyebut Thomma tengah menghadapi sengketa tanah sebelum Ia melakukan aksinya di kamp Suatham Phithak dan Terminal 21.
sumber terkait : tempo.co
No comments:
Post a Comment