"Seperti berlian, kreativitas justru tercipta saat mendapat
panas dan tekanan."--- Xavier Quentin Pranata
Seorang bapak di Aceh dari kabupaten Pidie menulis surat kepada anaknya yang berada di penjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat NARKOBA. Bunyinya, "Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang akan membantu bapak mencangkul kebun jagung ini?".
Beberapa minggu kemudian, anaknya membalas surat itu, begini isinya, "Pak, jangan cangkul kebun itu, saya tanam NARKOBA di sana," kata si anak dalam surat itu.
Rupanya surat tersebut itu di sensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat, satang satu peleton tentara, polisi, dan BNN dari kota Medan. Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung san sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi, kembali si bapak menulis surat lagi ke anaknya.
"Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara, polisi, dan BNN mencari NARKOBA di kebun jagung kita, tetapi tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan sekarang?".
Si anak kembali membalas surat tersebut, "Sekarang Bapak mulai tanam jagung aja, kan sudah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin terima kasih kepada mereka".
Point to Ponder :
Dalam kehidupan ini seberapa sering kita jatuh dalam kecurigaan yang berlebihan?
Apakah Anda selalu curiga terhadap orang-orang baru si sekitar Anda? Atau sebaliknya,
Seberapa sering Anda dicurigai hanya karena warna kulit, jenis rambut, suku, pakaian dan
tingkah laku Anda? Bagaimana perasaan Anda jadi korban seperti itu?
Action Point :
"Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi"(Matius 7:1).
No comments:
Post a Comment