Cerita jangan kirimi aku bunga merupakan cerita kisah seorang perempuan yang dianiyaya suaminya, namun dia tetap tabah sampai ia mati. Ingin tahu cerita selengkapnya bagaimana simak kalimat berikut ini tentang perjalanannya yang diucapkannya sendiri.
Aku mendapatkian bungta hari ini,
meski hari ini bukan hari istemewa dan
bukan hari ulang tahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar,
dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan.
Aku tahu ia menyelsali perbuatannya
karena hari ini ia mengirimi aku bunga.
Aku mendapat bunga hari ini,
ini bukan hari ulang tahun perkawinan kami
atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding
dan mulai mencekikku......
Aku bangun dengan memar dan sakit di sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali (perbuatannya)
karena ia mengirim bunga padaku hari ini.
Aku mendapat bunga hari ini,
padahal hari ini bukanlah Hari Ibu atau
hari istimewa lain.
Semalam ia memukul aku lagi,
lebih keras dibandingkan waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut
meninggalkannya,
Aku tidak punya uang.
Laluy bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali (perbuatanya)
semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini .
Hari ini adalah hari istimewaku:
inilah hari pemakamanku.
Ia menganiyayaku sampai mati tadi malam.
Kalau saja aku memiliki cukup keberanian
dan kekuatan untuk mninggalkannya,
aku tida akan mendapat bunga lagi hari ini........
TAMAT
PESAN : kadang sebuah keberanian dibutuhkankan dalam berbuat hal yang baik, untuk apa terus menggemgam duri jika itu melukaimu, lepaskanlah itu!