Mengejar Kereta Api (Cerita Bijak)

  Seorang Jutawan bertempat tinggal di pinggira rel kereta api. Setia kali kereta api lewat, anjing kesayangan jutawan itu menyalak dengan garang dan mengejar kereta api itu sampai kelelahan sendiri.

   Pada suatu hari, dengan kesal istri jutawan tersebut berkata, "Sebetulnya apa sih yang diperbuat anjing itu?"
   Si suami menjawab, "Tidak ada lain, kecuali mengejar kereta api yang lewat. Tapi belum pernah  sekalipun terkejar!"
   Si istri berkata lagi, "Jika terkejar, Mau diapakan kereta itu?"
    "YA..... begitu saja, tidak diapa-apakan," Jawab si suami.


PESAN :  Banyak manusia di dunia mengejar harta, kedudukan, nama dan sebagainya, tetapi setelah didapatinya, lalu bagaimana .....? Apakah kita akan mengenyampingkan tugas dan kewajiban di dunia ini sebagai anak Tuhan untuk mendapatkan kenikmatan dunia itu ...? Mari kita renungkan bersama.

Balas Dendam, Awal mulanya Adalah Kesalahan

   Sangat menarik bila kita memperhatikan anak-anak kecil untuk berbalas dendam. Ada seorang ibu yang sedang melatih anaknya untuk berjalan. Anak kecil itu berdiri belum mantap. IA memegangi meja, dan mulai berjalan mengelilinginya.
   Tiba-tiba anak kecil itu terjatuh dan kepalanya membentur kaki meja itu. Apa yang dilakukan ibu si anak itu? Kiranya ia akan berkata kepada anaknya, "Pukul meja yang jahat itu. Ia telah membuat kamu sakit. Sekarang, pukullah dia."
   Anak kecil itu memukul meja itu dan seketika itu juga ia berhenti menangis dan tertawa dengan rasa menang. Ia yelah belajar membalas dendam.

PESAN : Terkadang kita menganggap sepele, kesalahan yang kita perbuat tanpa kita menyadari itu sangat dapat berdampak besar. Jadi, bijaklah bebuat sesuatu, baik hal kecil maupun besar, karena sangat berpengaruh dalam kehidupan kita maupun orang lain.

Cobaan (Cerita : Bijak)

Mendengar kata cobaan, mungkin kita sudah sering mendengarnya, tapi sadarkah kita bahwa cobaan kecil saja dapat membawa kita ke dalam malapekaka yang besar. Simaklah ilustrasi berikut ini untuk menjadi perenungan Anda.

   Seekor burung gagak terbang tinggi di udara. Dari udara ia memperhatikan sebuah benda yang bergerak pelan di sepangjang lorong kecil. Ternyata sebuah kereta yang ditarik oleh seekor kucing dan kucing itu selalu menawarkan, "Cacing hangat, Cacing hangat."
   Karena tertarik, gagak itu turun dan hinggap pada sebuah yang terletak di atas lorong itu. Ia bertanya apakah cacing-cacing itu dijual.
   "Tiga cacing yang enak ini seharga satu bulu sayapmu," kata kucing itu. Gagakl itu segera mencabut satu dari sayapnya dan menikmati cacing yang lezat itu.
   Kemudian ia terbang membungbung tinggi. Beberapa saat kemudian ia teingat akan cacing yang lezat itu, lalu segera kembali ke tempat kereta kucing itu lagi. Ia menukarkan banyak bulu dengan cacing-cacing yang katanya lezat. Dan itu berulang kali terjadi.......
   Kucing di bawahnya mengamati dengan seksama, dan dengan cepat menerkamnya. Akhirnya burung itu mati di taman, di mana cobaan mengalahkannya.


PESAN : Hendaklah kita tanggap dalam setiap tawaran yang diberikan dunia ini, sehingga kita tidak jatuh kedalam hal negatif yang dapat merugikan diri kita sendiri. Mulai sekarang hiduplah sebagai orang bijak yang dapat membedakan mana hal baik dan buruk baik sekarang maupun untuk kedepannya, baik untuk diri kita maupun oarnag lain. Semoga berhasil  menjadi orang bijak Tuhan memberkati!

Susah Bersyukur (Cerita bijak)

   Pafda suatu kali, sebuah pohon beringin yang besar sedang menangis. Lalu ia ditanya oleh pohon lainnya. "Mengapa kamu menangis? Sudah begitu besar kok masih menagis? Malu Akh!"

   "Bagaiman aku tidak menangis," jawab beringin, "baru saja pergi meninggalkan aku dua orang manusia. Tadinya mereka kepanasan dan kelelahan di sana. Lalu mereka berjumpa denganku."
   "Mereka berteduh di bawah daunku yang rindang dan teduh ini. Mereka melepaskan lelah dan merasakan semilir angin yang menyegarkan. Begitu mereka pergi, mereka berkata satu terhadap yang lain : Sayang pohon sebesar ini tidak menghasilkan buah yang dapat kita makan, tetapi keluhan dan penilaian. Bagaimana aku tidak menangis. Sunggu keterlalauan manusia itu," cerita si beringin dengan nada iba.
   "Seharusnya mereka berteduh saja di bawah pohon durian supaya dapat juga menikmati buahnya bila jatu," gerutu beringin.

PESAN : Hendaklah kita mensyukuri apa yang ada dalam hidup kita, sehingga kita dapat terpuaskan dengan itu, walaupun manusia tidak pernah merasa puas - karena kerakusannya. Jadi mulailah hidup dalam bersyukur dan lakukanlah yang terbaik dalam hidup ini.